Thursday, April 19, 2018

Jadi, apa itu cinta? (2)

berbicara perihal cinta, aku tak punya banyak kata untuk mendefinisikannya. terlalu rumit untuk dipaparkan secara lengkap dan nyata. katanya setiap orang punya cara tersendiri dalam menyampaikannya. katanya setiap orang punya cara tersendiri dalam mengekspresikannya. katanya cinta bukan hanya kata-kata, lebih dari itu cinta adalah ekspresi. entah ekspresi yang bagaimana lebih tepatnya. sebab katanya setiap orang punya ekspresi tersendiri untuk cinta.

berbicara perihal cinta, hingga saat ini aku belum mengerti apa itu cinta dan bagaimana wujudnya. bahkan aku semakin bertanya-tanya. aku malah bertanya pula, siapa itu cinta? apakah dia yang ku panggil kakak? abang? aa? atau dia yang ku panggil namanya saja? duh, aku bingung. sebab dia datang dan pergi begitu saja. seperti memiliki kala dan jangka waktu, baik si kakak, abang, aa, maupun yang ku panggil namanya saja datang kemudian pergi. apakah cinta itu berkala dan memiliki jangka waktu? bukankah cinta itu untuk selamanya? bagaimana perihal komitmen yang telah dibuatnya? komitmen yang berisi perjanjian untuk bersama selamanya yang dibalut dengan kasih sayang satu sama lain. ada yang bilang, ada kalanya cinta itu tentang melepaskan dan merelakan. lalu bagaimana dengan kasih sayang yang terikat dalam komitmen tersebut? bukankah apabila sudah dalam suatu ikatan atau diikat berarti sudah tentu selalu bersama? maka artinya cinta itu tentang kebersamaan, bukan? lalu apa arti dari komitmen itu sendiri? sekali lagi aku tanya, apakah cinta itu berkala dan memiliki jangka waktu?

aku pun semakin bingung. dia yang bernama cinta, dia yang membuat komitmen atas nama cinta, mengapa pada akhirnya memilih pergi? lalu menghampiri seseorang yang lain. lalu melakukan pembuktian bahwa dialah yang bernama cinta seperti pada saat sebelumnya. cinta seakan-akan mudah sekali untuk membuat komitmen terhadap anak manusia. bukankah perjanjian itu bukan untuk diingkari? bukankah perjanjian itu sakral dan tidak bisa terbentuk begitu saja bahkan tidak untuk dirusak? katanya, cinta itu selalu mengandung kasih sayang, komitmen dibalut dengan kasih sayang, dan kasih sayang itu suci. lalu bagaimana jadinya dengan kasih sayang apabila komitmen yang dibalut dengan kasih sayang telah terbentuk dipermainkan begitu saja? bagaimana arti dari kasih sayang itu sendiri? dan parahnya hal ini terjadi berulang kali sesuka hatinya.

kemudian katanya, cinta, komitmen, kasih sayang perlu ada ikatan yang lebih kuat yang lebih sakral bernama pernikahan untuk kehidupan yang lebih baik yang berlaku hingga seumur hidup selama-lamanya sampai akhir hayat. namun mengapa masih saja terjadi perpisahan dalam ikatan pernikahan? mengapa masih ada cinta yang memilih pergi? hingga jawaban "aku pun belum mengenal dan mengerti apa itu cinta." juga muncul dari orang-orang yang telah memakai cincin sebagai pertanda bahwa dia sudah terikat dalam ikatan sakral pernikahan.
wahai sang pencinta, pujangga cinta, atau seseorang yang mengerti apa, bagaimana, dan siapa itu cinta, tolong beritahu aku! perkenalkan aku padanya dengan baik dan nyata secepatnya. jangan lama-lama!

No comments:

Post a Comment