Kini aku telah menginjak usia 21 tahun. Tapi belum ada yang
memberitahuku dengan tepat tentang apa, bagaimana, dan siapa itu cinta. aku
juga bingung dari mana asal mula datangnya cinta. katanya cinta itu datang dari
mata turun ke hati. Apabila cinta itu dari mata, berarti cinta itu datang dari
pandangan. Apabila cinta itu datang dari pandangan, berarti cinta tergantung
pada apa yang dia lihat. Biasanya apa yang orang ingin lihat itu sesuatu yang
menarik. Kalau tidak menarik biasanya orang tidak ingin lihat. Apabila cinta
itu tergantung pada apa yang dia lihat, berarti cinta itu datang dari apa yang
dia lihat di luar dan tentunya yang nampak jelas. Apabila cinta itu datang dari
apa yang dia lihat di luar, berarti cinta itu datang dari fisik. Sebagaimana hal
yang pertama kali terlihat dari anak manusia adalah fisiknya. Apabila cinta itu
datang dari fisik dan biasanya orang hanya melihat apa yang menarik, berarti
cinta itu datang dari fisik yang menarik. Bagaimana dengan yang tidak menarik?
Apakah cinta tidak akan melihatnya? Apakah dia yang tidak menarik tidak berhak
didatangkan oleh cinta? Apakah cinta tidak akan turun ke hatinya bagi dia yang
tidak menarik? Ada yang bilang juga cinta itu datang dari kebersamaan. Apabila
anak manusia telah bersama satu sama lain dalam suatu ruang biasanya cinta akan
datang. Katanya cinta itu datang dari rasa suka. Menurut ilmu psikologi,
biasanya rasa suka akan datang dalam waktu kurang lebih 14 hari kebersamaan.
Biasanya masing-masing anak manusia akan berada dalam suatu ruang kebersamaan,
apabila memiliki kegiatan yang sama. bisa itu kegiatan suatu institusi
pendidikan, bisa juga kegiatan non institusi pendidikan. bisa itu kegiatan di
dalam ruang kelas, bisa juga kegiatan luar kelas. Menurut ilmu psikologi, rasa
suka tersebut akan mendatangkan cinta apabila telah berjalan dalam kurun waktu
4 bulan. Kemudian hal tersebut disebut dengan Cinta Lokasi. Tapi apakah anak
manusia harus berada dalam suatu kegiatan terlebih dahulu supaya cinta itu
datang? Apa benar cinta itu datang dari suatu kegiatan bersama?
Kemudian apa sih tujuannya datang kemari? Mengapa kedatangan cinta
mampu membuat anak manusia merasakan rasa yang berbeda-beda? Bahkan ada yang
sampai menjadi gila. Ada yang merasakan rasa manis, pahit, bahagia, sakit,
sedih, hingga ada yang membuat anak manusia berurai air mata. Bahkan cinta pun
mampu merubah pola hidup, pola makan, pola pikir, pokoknya segala pola
kehidupan anak manusia. Segalanya seperti menjadi terkonstruk oleh fantasi yang
diciptakan oleh cinta. Sampai-sampai segala tindakan bisa terjadi karenanya,
mengorbankan apapun demi cinta, apapun rela dilakukan untuk cinta. cinta juga
bisa membuat anak manusia jatuh ke dalam lubang yang dalam. Bahkan sampai mati
sekalipun. Aku heran. Bukankah cinta itu membuat anak manusia justru menjadi
lebih hidup? Bukankah cinta itu untuk saling menguatkan? Bukankah cinta adalah
dukungan untuk tetap berdiri tegak bukan malah jatuh tersungkur?
Mengapa cinta juga terkadang sampai merubah sifat dan perilaku anak
manusia? Dia bisa menjadi baik, bisa juga menjadi jahat. Semua tergantung pada
pengorbanan apa yang dia lakukan. Dan untuk yang disebut sebagai cinta, dia
akan melakukan segala kebaikan dan memberikan segalanya. jiwa, raga, hati, pikiran,
hingga harta dan tahta. Terlebih lagi soal harta, katanya harta bisa membuat
cinta lebih hidup dan bahagia. Maka dia akan menghalalkan segala cara supaya
dia bisa memberikan kebahagiaan tersebut untuk cinta. Tapi apa sih bahagia itu?
Apakah bahagia itu soal harta? Apakah cinta hanyalah tentang kemana saja pergi
bersamanya, makanan apa yang dimakan setiap malam, dessert apa yang dihidangkan
sebagai pelengkap obrolan, tempat nongkrong mana yang dikunjungi untuk
menikmati senja, atau kado apa yang diberikan setiap ulang tahun? Katanya itu
semua romantis, dan cinta perlu romantisme. Dengan romantisme, cinta bisa lebih
hidup. Romantisme bisa membuat cinta lebih bahagia. Tapi apakah romantis hanya
sebatas itu? Apakah cinta hanya untuk hal-hal seperti itu? Tapi di sisi lain,
cinta juga bisa menjadi jahat. Entah cinta yang merubah diri menjadi jahat atau
diri yang menciptakan kejahatan atas nama cinta. Seringkali menimbulkan luka
pada hati manusia. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam perilaku. Bisa karena
pengingkaran janji, bisa karena kepergian, bahkan bisa karena ego dalam
diri. Bahkan cinta juga menimbulkan luka
yang terlihat pada kulit manusia. Lebam-lebam menonjol nan membiru, hingga
berdarah-darah di sekujur tubuh. Sampai-sampai muncul istilah kekerasan dalam rumah
tangga bagi diri yang telah terikat pernikahan atas nama cinta. Pernikahan
telah didasari oleh janji untuk saling menjaga satu sama lain. Menjaga artinya
melindungi supaya tetap merasa baik-baik saja, bukan? Begitupun dengan cinta.
Katanya dengan adanya cinta bisa menyatukan dirinya sendiri dengan diri yang
lain. Cinta bisa menimbulkan perdamaian satu sama lain. Perdamaian atau suasana
yang damai itu didasarkan dengan kebaikan. Kebaikan adalah sesuatu yang lembut
tanpa menyayat hati apalagi menyayat kulit. Maka cinta itu bukan untuk kekerasan,
bukan? Ngomong-ngomong soal menjaga, aku seringkali menemukan penjagaan yang
berlebihan dalam cinta. Apabila cinta itu tentang menjaga, apa perlu cinta itu sampai
merenggut hak dan kebebasan hingga melarang anak manusia melakukan apa yang dia
inginkan sampai mengacuhkan orang-orang di sekelilingnya? Seakan-akan hanya
bersama dia saja anak manusia boleh pergi kemana-mana. Apakah cinta perlu
menjadi posesif? Apakah cinta itu bertujuan untuk mengekang?
Katanya, apapun
yang terjadi dengan apa yang katanya bernama cinta, kita tidak boleh
menyalahkan cinta. Cinta itu suci. Cinta itu baik. Cinta itu lembut. Bagaimana
cinta itu pada akhirnya, tergantung pada anak manusia memperlakukan cinta.
Cinta juga tergantung pada ego dan nafsu anak manusia. Apabila kemudian terjadi
hal-hal yang buruk dalam cinta, berarti semua penyebabnya ada pada anak manusia
itu sendiri. Dia telah menyalahgunakan arti cinta. katanya, cinta tidak pernah
salah.
Katanya, cinta itu
datang dari suatu kisah tentang Adam dan Hawa. Tuhan pada mulanya menciptakan
Adam, kemudian Tuhan menciptakan Hawa dengan Tulang rusuk Adam sebagai
pelengkap hidup, sebagai pendamping supaya bisa saling menjaga dan menasihati.
Dikarenakan keduanya melanggar aturan, maka Tuhan mengusir mereka dari surga
dan menurunkannya ke bumi. Mereka terpisahkan. Tapi pada akhirnya dipertemukan
kembali di Jabal Rahmah di dataran Arafah. Kemudian cinta datang kepada
keduanya, melahirkan anak pertama yang bernama Qabil dan Iklima, lalu disusul
oleh anak kedua yang bernama Habil dan Labuda. Kemudian polemik dalam cinta
datang ketika anak-anaknya dipasang-pasangkan. Qabil yang dipasangkan dengan
Labuda yang memiliki paras yang biasa-biasa saja iri kepada Habil yang
dipasangkan dengan Iklima yang memiliki paras yang cantik jelita. Hingga pada
akhirnya Qabil dengan tega membunuh Habil untuk mendapatkan Iklima. Dari kisah
tersebut, Apa benar cinta itu berasal dari mereka? Apa benar cinta itu datang
dari mata turun ke hati? Apabila cinta itu tentang pengorbanan, Apa benar cinta
itu membuat anak manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya sampai
tega membunuh saudara kandungnya sendiri? Apabila cinta itu suci dan tidak
pernah salah, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apabila Adam dan Hawa adalah
manusia pertama dan pelaku pertama dalam cinta, apakah aku harus mewawancarai
Adam dan Hawa untuk mengetahui bagaimana cinta itu datang sampai mempersatukan
mereka kembali? Apakah aku harus menyalahkan Adam dan Hawa atas tindakan yang
dilakukan oleh anaknya serta tindakan-tindakan yang telah aku jelaskan
sebelumnya bisa terjadi kepada anak cucunya hingga saat ini?
Jadi, cinta itu
datang dari mana? Apa sih tujuan cinta itu datang kemari? Apakah cinta itu
datang dengan pengorbanan-pengorbanan keji untuk ego dan kepuasannya sendiri?
Atau cinta itu datang dengan pengorbanan-pengorbanan tulus untuk saling
melindungi jiwa, raga, serta hati anak manusia? Wahai sang pencinta, pujangga
cinta! Apabila kau tahu jawabannya, tolong, beritahu aku secepatnya! Jangan
lama-lama!