Tuesday, April 24, 2018

Jadi, apa itu cinta? (3)


Kini aku telah menginjak usia 21 tahun. Tapi belum ada yang memberitahuku dengan tepat tentang apa, bagaimana, dan siapa itu cinta. aku juga bingung dari mana asal mula datangnya cinta. katanya cinta itu datang dari mata turun ke hati. Apabila cinta itu dari mata, berarti cinta itu datang dari pandangan. Apabila cinta itu datang dari pandangan, berarti cinta tergantung pada apa yang dia lihat. Biasanya apa yang orang ingin lihat itu sesuatu yang menarik. Kalau tidak menarik biasanya orang tidak ingin lihat. Apabila cinta itu tergantung pada apa yang dia lihat, berarti cinta itu datang dari apa yang dia lihat di luar dan tentunya yang nampak jelas. Apabila cinta itu datang dari apa yang dia lihat di luar, berarti cinta itu datang dari fisik. Sebagaimana hal yang pertama kali terlihat dari anak manusia adalah fisiknya. Apabila cinta itu datang dari fisik dan biasanya orang hanya melihat apa yang menarik, berarti cinta itu datang dari fisik yang menarik. Bagaimana dengan yang tidak menarik? Apakah cinta tidak akan melihatnya? Apakah dia yang tidak menarik tidak berhak didatangkan oleh cinta? Apakah cinta tidak akan turun ke hatinya bagi dia yang tidak menarik? Ada yang bilang juga cinta itu datang dari kebersamaan. Apabila anak manusia telah bersama satu sama lain dalam suatu ruang biasanya cinta akan datang. Katanya cinta itu datang dari rasa suka. Menurut ilmu psikologi, biasanya rasa suka akan datang dalam waktu kurang lebih 14 hari kebersamaan. Biasanya masing-masing anak manusia akan berada dalam suatu ruang kebersamaan, apabila memiliki kegiatan yang sama. bisa itu kegiatan suatu institusi pendidikan, bisa juga kegiatan non institusi pendidikan. bisa itu kegiatan di dalam ruang kelas, bisa juga kegiatan luar kelas. Menurut ilmu psikologi, rasa suka tersebut akan mendatangkan cinta apabila telah berjalan dalam kurun waktu 4 bulan. Kemudian hal tersebut disebut dengan Cinta Lokasi. Tapi apakah anak manusia harus berada dalam suatu kegiatan terlebih dahulu supaya cinta itu datang? Apa benar cinta itu datang dari suatu kegiatan bersama?

Kemudian apa sih tujuannya datang kemari? Mengapa kedatangan cinta mampu membuat anak manusia merasakan rasa yang berbeda-beda? Bahkan ada yang sampai menjadi gila. Ada yang merasakan rasa manis, pahit, bahagia, sakit, sedih, hingga ada yang membuat anak manusia berurai air mata. Bahkan cinta pun mampu merubah pola hidup, pola makan, pola pikir, pokoknya segala pola kehidupan anak manusia. Segalanya seperti menjadi terkonstruk oleh fantasi yang diciptakan oleh cinta. Sampai-sampai segala tindakan bisa terjadi karenanya, mengorbankan apapun demi cinta, apapun rela dilakukan untuk cinta. cinta juga bisa membuat anak manusia jatuh ke dalam lubang yang dalam. Bahkan sampai mati sekalipun. Aku heran. Bukankah cinta itu membuat anak manusia justru menjadi lebih hidup? Bukankah cinta itu untuk saling menguatkan? Bukankah cinta adalah dukungan untuk tetap berdiri tegak bukan malah jatuh tersungkur?

Mengapa cinta juga terkadang sampai merubah sifat dan perilaku anak manusia? Dia bisa menjadi baik, bisa juga menjadi jahat. Semua tergantung pada pengorbanan apa yang dia lakukan. Dan untuk yang disebut sebagai cinta, dia akan melakukan segala kebaikan dan memberikan segalanya. jiwa, raga, hati, pikiran, hingga harta dan tahta. Terlebih lagi soal harta, katanya harta bisa membuat cinta lebih hidup dan bahagia. Maka dia akan menghalalkan segala cara supaya dia bisa memberikan kebahagiaan tersebut untuk cinta. Tapi apa sih bahagia itu? Apakah bahagia itu soal harta? Apakah cinta hanyalah tentang kemana saja pergi bersamanya, makanan apa yang dimakan setiap malam, dessert apa yang dihidangkan sebagai pelengkap obrolan, tempat nongkrong mana yang dikunjungi untuk menikmati senja, atau kado apa yang diberikan setiap ulang tahun? Katanya itu semua romantis, dan cinta perlu romantisme. Dengan romantisme, cinta bisa lebih hidup. Romantisme bisa membuat cinta lebih bahagia. Tapi apakah romantis hanya sebatas itu? Apakah cinta hanya untuk hal-hal seperti itu? Tapi di sisi lain, cinta juga bisa menjadi jahat. Entah cinta yang merubah diri menjadi jahat atau diri yang menciptakan kejahatan atas nama cinta. Seringkali menimbulkan luka pada hati manusia. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam perilaku. Bisa karena pengingkaran janji, bisa karena kepergian, bahkan bisa karena ego dalam diri.  Bahkan cinta juga menimbulkan luka yang terlihat pada kulit manusia. Lebam-lebam menonjol nan membiru, hingga berdarah-darah di sekujur tubuh. Sampai-sampai muncul istilah kekerasan dalam rumah tangga bagi diri yang telah terikat pernikahan atas nama cinta. Pernikahan telah didasari oleh janji untuk saling menjaga satu sama lain. Menjaga artinya melindungi supaya tetap merasa baik-baik saja, bukan? Begitupun dengan cinta. Katanya dengan adanya cinta bisa menyatukan dirinya sendiri dengan diri yang lain. Cinta bisa menimbulkan perdamaian satu sama lain. Perdamaian atau suasana yang damai itu didasarkan dengan kebaikan. Kebaikan adalah sesuatu yang lembut tanpa menyayat hati apalagi menyayat kulit. Maka cinta itu bukan untuk kekerasan, bukan? Ngomong-ngomong soal menjaga, aku seringkali menemukan penjagaan yang berlebihan dalam cinta. Apabila cinta itu tentang menjaga, apa perlu cinta itu sampai merenggut hak dan kebebasan hingga melarang anak manusia melakukan apa yang dia inginkan sampai mengacuhkan orang-orang di sekelilingnya? Seakan-akan hanya bersama dia saja anak manusia boleh pergi kemana-mana. Apakah cinta perlu menjadi posesif? Apakah cinta itu bertujuan untuk mengekang?

            Katanya, apapun yang terjadi dengan apa yang katanya bernama cinta, kita tidak boleh menyalahkan cinta. Cinta itu suci. Cinta itu baik. Cinta itu lembut. Bagaimana cinta itu pada akhirnya, tergantung pada anak manusia memperlakukan cinta. Cinta juga tergantung pada ego dan nafsu anak manusia. Apabila kemudian terjadi hal-hal yang buruk dalam cinta, berarti semua penyebabnya ada pada anak manusia itu sendiri. Dia telah menyalahgunakan arti cinta. katanya, cinta tidak pernah salah.

            Katanya, cinta itu datang dari suatu kisah tentang Adam dan Hawa. Tuhan pada mulanya menciptakan Adam, kemudian Tuhan menciptakan Hawa dengan Tulang rusuk Adam sebagai pelengkap hidup, sebagai pendamping supaya bisa saling menjaga dan menasihati. Dikarenakan keduanya melanggar aturan, maka Tuhan mengusir mereka dari surga dan menurunkannya ke bumi. Mereka terpisahkan. Tapi pada akhirnya dipertemukan kembali di Jabal Rahmah di dataran Arafah. Kemudian cinta datang kepada keduanya, melahirkan anak pertama yang bernama Qabil dan Iklima, lalu disusul oleh anak kedua yang bernama Habil dan Labuda. Kemudian polemik dalam cinta datang ketika anak-anaknya dipasang-pasangkan. Qabil yang dipasangkan dengan Labuda yang memiliki paras yang biasa-biasa saja iri kepada Habil yang dipasangkan dengan Iklima yang memiliki paras yang cantik jelita. Hingga pada akhirnya Qabil dengan tega membunuh Habil untuk mendapatkan Iklima. Dari kisah tersebut, Apa benar cinta itu berasal dari mereka? Apa benar cinta itu datang dari mata turun ke hati? Apabila cinta itu tentang pengorbanan, Apa benar cinta itu membuat anak manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya sampai tega membunuh saudara kandungnya sendiri? Apabila cinta itu suci dan tidak pernah salah, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apabila Adam dan Hawa adalah manusia pertama dan pelaku pertama dalam cinta, apakah aku harus mewawancarai Adam dan Hawa untuk mengetahui bagaimana cinta itu datang sampai mempersatukan mereka kembali? Apakah aku harus menyalahkan Adam dan Hawa atas tindakan yang dilakukan oleh anaknya serta tindakan-tindakan yang telah aku jelaskan sebelumnya bisa terjadi kepada anak cucunya hingga saat ini?

            Jadi, cinta itu datang dari mana? Apa sih tujuan cinta itu datang kemari? Apakah cinta itu datang dengan pengorbanan-pengorbanan keji untuk ego dan kepuasannya sendiri? Atau cinta itu datang dengan pengorbanan-pengorbanan tulus untuk saling melindungi jiwa, raga, serta hati anak manusia? Wahai sang pencinta, pujangga cinta! Apabila kau tahu jawabannya, tolong, beritahu aku secepatnya! Jangan lama-lama!

Thursday, April 19, 2018

Jadi, apa itu cinta? (2)

berbicara perihal cinta, aku tak punya banyak kata untuk mendefinisikannya. terlalu rumit untuk dipaparkan secara lengkap dan nyata. katanya setiap orang punya cara tersendiri dalam menyampaikannya. katanya setiap orang punya cara tersendiri dalam mengekspresikannya. katanya cinta bukan hanya kata-kata, lebih dari itu cinta adalah ekspresi. entah ekspresi yang bagaimana lebih tepatnya. sebab katanya setiap orang punya ekspresi tersendiri untuk cinta.

berbicara perihal cinta, hingga saat ini aku belum mengerti apa itu cinta dan bagaimana wujudnya. bahkan aku semakin bertanya-tanya. aku malah bertanya pula, siapa itu cinta? apakah dia yang ku panggil kakak? abang? aa? atau dia yang ku panggil namanya saja? duh, aku bingung. sebab dia datang dan pergi begitu saja. seperti memiliki kala dan jangka waktu, baik si kakak, abang, aa, maupun yang ku panggil namanya saja datang kemudian pergi. apakah cinta itu berkala dan memiliki jangka waktu? bukankah cinta itu untuk selamanya? bagaimana perihal komitmen yang telah dibuatnya? komitmen yang berisi perjanjian untuk bersama selamanya yang dibalut dengan kasih sayang satu sama lain. ada yang bilang, ada kalanya cinta itu tentang melepaskan dan merelakan. lalu bagaimana dengan kasih sayang yang terikat dalam komitmen tersebut? bukankah apabila sudah dalam suatu ikatan atau diikat berarti sudah tentu selalu bersama? maka artinya cinta itu tentang kebersamaan, bukan? lalu apa arti dari komitmen itu sendiri? sekali lagi aku tanya, apakah cinta itu berkala dan memiliki jangka waktu?

aku pun semakin bingung. dia yang bernama cinta, dia yang membuat komitmen atas nama cinta, mengapa pada akhirnya memilih pergi? lalu menghampiri seseorang yang lain. lalu melakukan pembuktian bahwa dialah yang bernama cinta seperti pada saat sebelumnya. cinta seakan-akan mudah sekali untuk membuat komitmen terhadap anak manusia. bukankah perjanjian itu bukan untuk diingkari? bukankah perjanjian itu sakral dan tidak bisa terbentuk begitu saja bahkan tidak untuk dirusak? katanya, cinta itu selalu mengandung kasih sayang, komitmen dibalut dengan kasih sayang, dan kasih sayang itu suci. lalu bagaimana jadinya dengan kasih sayang apabila komitmen yang dibalut dengan kasih sayang telah terbentuk dipermainkan begitu saja? bagaimana arti dari kasih sayang itu sendiri? dan parahnya hal ini terjadi berulang kali sesuka hatinya.

kemudian katanya, cinta, komitmen, kasih sayang perlu ada ikatan yang lebih kuat yang lebih sakral bernama pernikahan untuk kehidupan yang lebih baik yang berlaku hingga seumur hidup selama-lamanya sampai akhir hayat. namun mengapa masih saja terjadi perpisahan dalam ikatan pernikahan? mengapa masih ada cinta yang memilih pergi? hingga jawaban "aku pun belum mengenal dan mengerti apa itu cinta." juga muncul dari orang-orang yang telah memakai cincin sebagai pertanda bahwa dia sudah terikat dalam ikatan sakral pernikahan.
wahai sang pencinta, pujangga cinta, atau seseorang yang mengerti apa, bagaimana, dan siapa itu cinta, tolong beritahu aku! perkenalkan aku padanya dengan baik dan nyata secepatnya. jangan lama-lama!